detak.co.id, JAKARTA – Penjabat (Pj) Bupati Tangerang menghadiri acara Pembukaan Rakernas XVI APKASI, Otonomi Expo dan APKASI Procurement Network 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/07/24). Pj Bupati Andi Ony juga mengunjungi stand Kabupaten Tangerang di Otonomi Expo 2024.
Dia mengatakan, sektor kuliner dan kerajinan (kraf) serta fesyen di Kabupaten Tangerang merupakan sektor yang pertumbuhannya sangat stabil dan menyumbang pertumbuhan ekonomi cukup tinggi selain pajak dan restribusi daerah.
“Kalau secara riil jumlah yang ada, 51 persen kita adalah sektor kuliner, 23 persen adalah sektor kraf ataupun fesyen. Dan yang ingin kita naikan adalah sektor fesyen dan krafnya, seperti batik dan kerajinan topi di Expo APKASI ini,” ungkapnya.
Pemkab Tangerang pada kegiatan Otonomi Expo tersebut membuka beberapa stand, antara lain, diisi Dinas Koperasi dan UMKM, DPMPTSP, Dinas Perindustrian dan Bagian Ekbang.
“Kita berkomitmen agar segala potensi yang kita miliki dapat terus dikembangkan dan tingkatkan sebagaimana arahan Bapak Presiden tadi untuk menguatkan perekonomian daerah dan nasional,” ujarnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang terus mendukung penguatan dan pengembangan potensi lokal dan peningkatan kualitas produk-produk yang dihasilkan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk datang ke stand Kabupaten Tangerang. Tangerang semakin gemilang. Mari kita dukung produk-produk lokal kita yang tak kalah dengan daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menandaskan tantangan ke depan itu semakin kompleks dan rumit. Untuk itu, setiap daerah harus melakukan inovasi seadaptif mungkin agar daerah dapat berkembang dan laju inflasi terus dapat dikendalikan.
“Potensi di daerah harus dikembangkan seadaptif mungkin, baik dari sisi finance, pangan, energi, industri, teknologi dan turisme, semuanya harus dikembangkan agar dapat menjadi penerimaan daerah,” katanya.
Lanjut dia, setiap daerah juga harus meningkatkan penggunaan produk-produk dalam negeri yang saat ini masih sekitar 41% untuk kabupaten/kota.
“Saya ingatkan, beli produk-produk kita sendiri, gunakan 100 persen untuk pengadaan barang dan jasa itu produk-produk dalam negeri,” katanya.