detak.co.id SERANG – Pemerintah Provinsi Banten bersama Bank Banten menggelar Stakeholders Gathering. Hal itu dilakukan untuk mempererat sinergi dan komitmen dalam pembangunan Banten yang lebih maju melalui penguatan peran Bank Banten sebagai Bank Pembangunan Daerah.
Acara ini dihadiri oleh Pj. Gubernur Banten A. Damenta, Kepala OJK Banten, pejabat Kemendagri, serta pimpinan daerah dan OPD se-Banten. Dalam pertemuan ini, berbagai pihak menyampaikan dukungan untuk memperkuat ekosistem keuangan daerah melalui Bank Banten.
Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menyampaikan terimakasih kepada Pemprov Banten atas dukungannya, termasuk kepada Kabupaten/Kota yang sudah mempercayakan pengelolaan RKUD kepada Bank Banten.
“Bank Banten yang sejak awal berdiri masih merugi, mulai bangkit dan berbenah diri dengan komitmen seluruh pihak, telah berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pencapaian laba pertamanya pada tahun 2023, perbaikan rasio kredit bermasalah (NPL), serta terjaganya rasio kecukupan modal (CAR) menjadi bukti nyata keberhasilan strategi perbaikan yang diterapkan hingga tahun 2024, dimana kami berkeyakinan bahwa laba terus bertambah dan jauh membaik dari tahun sebelumnya,” ucapnya. Kamis (9/1/2025).
“Melalui roadmap BPD 2024-2027, Bank Banten berkomitmen memperkuat permodalan, memperluas sinergi, serta berinovasi di layanan digital banking. Salah satu inisiatif strategis adalah kolaborasi Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama Bank Jatim untuk memperkokoh landasan bisnis. tambahnya
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Banten Adi Dharma mengatakan, pihaknya memberikan dukungan kepada Bank Banten. Dengan kinerja yang terus membaik, ia optimis Bank Banten ke depan akan semakin berkembang. “Buang jauh-jauh pikiran bahwa Bank Banten akan turun kelas. Bank Banten akan tetap menjadi Bank Banten, ke depan akan lebih baik lagi,” kata Adi.
Bank Banten bukan lagi soal tata Kelola dan kelembagaan. Tahun ini manajemen Bank Banten harus bisa mengembangkan bisnis, termasuk pengalihan RKUD pemerintah Kabupaten/Kota yang akan sangat membantu pertumbuhan Bank Banten ke depan. Dan ini semua akan kembali ke daerah, yang dimana akan menerima dividen kalau Bank Banten menghasilkan laba besar. tambahnya
Pj. Gubernur Banten, A Damenta mengatakan, Bank Banten harus tetap berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten, khususnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan pada tiga hal pokok, yakni pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja dan pengurangan angka kemiskinan.
“Oleh karenanya, kami menyambut baik kegiatan ini untuk memperkuat sinergitas seluruh pemangku kepentingan, bersama-sama mendukung penguatan Bank Banten,” ujarnya.
Pihaknya optimis bahwa Bank Banten menjadi Bank Pembangunan Daerah kebanggaan masyarakat Banten serta berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi daerah berkenaan dengan pemberlakuan opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).
“Pembayaran PKB dan opsen BBNKB dapat dilakukan secara bersamaan di Samsat, Bank tempat pembayaran melakukan split ke RKUD provinsi dan Kabupaten/Kota, serta menempatkan RKUD-nya di Bank Banten,” ujarnya.
“Maka dari itu, sinergi penerimaan dan pengelolaan pendapatan daerah dengan penempatan RKUD seluruh Pemda-nya di Bank Banten menjadi sebuah keniscayaan dalam meningkatkan peran intermediasi Bank Banten sebagai penggerak perekonomian dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten,” pungkasnya.
Selain itu, kami membentuk Tim Percepatan Penguatan Bank Pembangunan Daerah (Perseroda) untuk menciptakan iklim ekonomi yang lebih kokoh, “tim ini diketuai oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Banten dan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk.
“Upaya ini kami harap dapat mempercepat proses pemindahan RKUD dari pemerintah kabupaten dan kota yang belum bergabung, karena sinergi yang solid antara pemerintah daerah dan Bank Banten akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah secara optimal,” harapnya.