detak.co.id, TANGSEL – Rapimpurda atau Rapat Pimpinan Paripurna Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tangerang Selatan (Tangsel) di Aula Kecamatan Serpong, akhirnya ditunda.
Kesepakatan penundaan Rapimpurda KNPI tersebut diungkapkan Sekretaris Steering Comittee Hafiz Sholahudin di Kecamatan Serpong.
“Jadi memang tahapannya kita, karena tadi ada permasalahan itu dan forum inginkan adanya pending selama dua minggu ya kita pending,” ungkap Sekretaris Steering Committe, Hafiz Sholahidin, dikutif Rabu (29/1/2025).
Menurutnya, penundaan dilakukan lantaran panitia penyelenggara menghadapi sejumlah kendala, terutama masalah kepesertaan. Panitia ketika menyebar surat undangan tidak menarasikan mandat.
Dia melanjutkan, ternyata dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) mengatur soal surat mandat peserta yang hadir dan atau punya hak pilih. Sedangkan jumlah peserta yang sudah terdata saat ini mencapai 88 OKP yang mendaftar serta tujuh kecamatan.
“Tapi itu belum selesai kita verifikasi karena belum ditetapkan. Jadi belum ketahuan berapa yang peserta penuh, berapa yang peninjau, berapa tamu undangan,” bebernya.
Karena permasalahan tersebut, kata dia, forum sepakat untuk menunda pelaksanaan Rapimpurda selama dua pekan kedepan. Hal ini diputuskan agar proses verifikasi dapat diselesaikan.
“Dari tatib itu nanti kita akan tetapkan peserta OKP itu berapa yang sah, yang masuk berapa, yang lolos berapa. Kita belum masuk ke situ,” ungkap Hafiz.
Meski begitu ia tidak bisa menjamin bahwa Rapimpurda KNPI Kota Tangerang Selatan dapat digelar dua pekan kedepan. Kegiatan dapat digelar menyesuaikan dengan kesiapan sambil berkoordinasi dengan carataker DPD dan pengurus KNPI di Provinsi Banten.
“Kalau saat ini kan kita hanya pimpinan sidang yang mengakomodir keinginan forum yang mau rapimpurda ini diundur dua minggu. Jadi nanti perkembangannya, jika ternyata siap dalam waktu lebih cepat ya kita akan laksanakan,” ujarnya.
Sebelumnya, gelaran Rapimpurda KNPI Kota Tangsel yang diadakan di Aula Kecamatan Serpong, Selasa kemarin (28/1/2025) diberitakan sempat diwarnai kericuhan. Sejumlah peserta dari organisasi kepemudaan protes naik ke podium menyampaikan protes. Bahkan beberapa peserta sempat mencopot spanduk.