detak.co.id, SERDANG BEDAGAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serdang Bedagai melakukan tes urine mendadak terhadap ratusan tenaga kontrak yang bekerja di berbagai instansi.
Hasilnya, sembilan orang tenaga kontrak dinyatakan positif narkoba, termasuk sabu dan ganja.
Kebijakan Pemkab Serdang Bedagai dalam menegakkan disiplin terkait penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja terbilang tegas, namun ada sebagian kecil tenaga kontrak yang gagal memenuhi standar tersebut.
Salah satu yang mengejutkan adalah ditemukannya beberapa tenaga kontrak yang lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), meskipun terdeteksi positif narkoba.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Serdang Bedagai, Syofian Suri Siregar, membenarkan bahwa ada tiga orang tenaga kontrak yang positif narkoba dalam tes urine di Aula Sultan Serdang.
“Salah satu dari mereka diketahui lulus seleksi PPPK. “Tiga orang tenaga kontrak positif narkoba, dan salah satunya lulus seleksi PPPK,” ungkapnya.
Sesuai perjanjian kerja yang telah disepakati, lanjut Syofian, tenaga kontrak yang terbukti mengonsumsi narkoba akan dikenakan sanksi tegas berupa pemecatan.
“Kita tidak memberikan toleransi terkait hal ini. Pemecatan adalah konsekuensinya,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Serdang Bedagai, Johan Sinaga, juga mengungkapkan bahwa satu tenaga kontrak di dinasnya turut terdeteksi positif narkoba dalam tes urine.
“Kami juga memiliki satu tenaga kontrak yang dinyatakan positif. Sesuai perjanjian kerja, sanksinya adalah pemutusan hubungan kerja atau pemecatan,” kata dia, Jumat (14/2/2025)..
Johan, menambahkan bahwa hal ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Serdang Bedagai dalam menjaga integritas dan kedisiplinan pegawai.
Pemkab Serdang Bedagai berharap agar kebijakan ini dapat menjadi contoh bagi seluruh pegawai dan tenaga kontrak lainnya untuk menjauhkan diri dari penyalahgunaan narkoba, demi terciptanya lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.(ap)
