Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Uncategorized

Paguyuban Pasundan Wilayah Banten Gelar Sundarakala di Rabegan

10
×

Paguyuban Pasundan Wilayah Banten Gelar Sundarakala di Rabegan

Sebarkan artikel ini

detak.co.id, KAB. PANDEGLANG, – Pengurus Wilayah (PW) Paguyuban Pasundan Provinsi Banten bekerjasama dengan Sanggar Seni Ciwasiat menggelar Sundarakala pada Ruang Budaya Bersama Paguyuban Pasundan (Rabegan) Edisi Februari 2025 di Kebon Juhut Pandeglang, Sabtu malam (22/2/2025). Kegiatan ini merupakan wujud nyata upaya Paguyuban Pasundan Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda.

Sundarakala adalah kegiatan yang menampilkan khasanah Tari Sunda dari berbagai rumpun tari. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Pandeglang, Sanggar Seni Ciwasiat Pandeglang dan Kebon Seni Juhut Pandeglang.

Ketua Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Banten, Nana Supiana yang diwakili Sekretaris Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan, Endang Suherman mengatakan, Paguyuban Pasundan adalah organisasi budaya yang menjadi rumah besar bagi siapapun yang mencintai budaya Sunda. Dan Rabegan merupakan salah satu program unggulan Paguyuban Pasundan dalam memelihara, melesatarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda. Nana memaparkan Paguyuban Pasundan merupakan organisasi kebudayaan Sunda yang sudah berdiri sejak tahun 1913. Alhamdulillah sampai saat ini masih eksis dalam bidang seni budaya, ekonomi, pendidikan, kepemudaan dan lain sebagainya.

Paguyuban Pasundan memiliki struktur organisasi di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota di Indonesia. “Bahkan perwakilan pengurus sudah berdiri dibeberapa negara,” kata Nana.

Nana mengatakan, Rabegan merupakan program unggulan Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Banten yang sudah berlangsung sejak tahun 2022 lalu. Nana memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Rabegan Edisi Februari 2025 dengan menampilkan Sundarakala. Dirinya berharap, Rabegan kedepan akan menjadi panggung bersama urang Sunda dan suku-suku lainnya di Provinsi Banten menampilkan hasil karya, karsa dan ciptaannnya.

Ditempat yang sama Rohaendi pimpinan sanggar seni Ciwasiat Pandeglang mengatakan: Seluruh tarian yang ditampilkan pada Sundarakala adalah hasil pelatihan dari peserta PKL SMKN 10 Bandung di Sanggar Bale Seni Ciwasiat. Sundarakala melibatkan 115 penari yang terbagi dalam 16 nomor tari.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII Kementrian Kebudayaan, Lita Rahmiati, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kab. Pandeglang, Heryana, Pengurus Wilayah dan cabang Paguyuban Pasundan Pandeglang, para penggiat sanggar seni se-Provinsi Banten, dan Pembimbing dari SMKN 10 Bandung.

Selain Pagelaran Sundarakala, Rabegan juga menggelar diskusi kebudayaan, dalam rangka menyikapi keberadaan Perda Kebudayaan Kab. Pandeglang. Hadir dalam diskusi tersebut Ketua DPRD Kab. Pandeglang, Tb. Khotibul Umam, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pandeglang Rahmat Zultika, Pengurus Cabang Paguyuban Pasundan Pandeglang, para seniman dan pengamat seni se-Banten. Diskusi digagas oleh Endang Ilen, owner Kebon Seni H. Ilen Juhut.

Sekretaris Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Banten, Endang Suherman merasa bangga karena Seni Budaya Sunda masih eksis dan digemari masyarakatnya. Terbukti dengan antusiasme penonton yang membludak. Endang berharap urang Sunda mencintai budaya Sunda. “Dan, untuk bersama-sama memelihara, melestarikan Kebudayaan Sunda, bergabung dengan Paguyuban Pasundan,” ajak Endang.

Rabegan Edisi Februari 2025 berlangsung selama dua hari dari Sabtu hingga Minggu, 21 sd 23 Februati 2025. Selama Rabegan, dilaksanakan juga Bazaar UMKM yang mengisi stand jajanan yang disediakan Penguris Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Banten. (Zal)