detak.co.id Health – Mie instan memang jadi favorit sejuta umat—praktis, enak, dan bisa dinikmati kapan saja. Tapi siapa sangka, satu bungkus mie instan bisa mengandung 1.500 hingga 2.000 mg natrium. Padahal, American Heart Association menyarankan asupan natrium harian tidak melebihi 2.300 mg, dan idealnya hanya 1.500 mg.
Jika dikombinasikan dengan makanan tinggi garam lainnya, asupan natrium bisa melonjak drastis dan memicu berbagai risiko kesehatan seperti hipertensi, stroke, bahkan kanker. Berikut adalah daftar makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat menyantap mie instan:
- Daging Olahan
Sosis, nugget, bakso, dan kornet memang cocok jadi pelengkap mie instan. Namun, makanan ini mengandung lemak jenuh, natrium, dan bahan pengawet seperti nitrit yang tinggi. WHO bahkan mengklasifikasikannya sebagai karsinogen Grup 1 karena terkait langsung dengan risiko kanker kolorektal. Kombinasi dengan mie instan bisa melipatgandakan risiko tekanan darah tinggi dan kanker.
- Sayuran Fermentasi dan Acar
Kimchi, acar timun, atau sauerkraut mungkin terlihat sehat karena kaya probiotik. Tapi, hati-hati: satu porsi bisa mengandung hingga 800 mg natrium. Digabungkan dengan mie instan, total asupan garam bisa jauh melampaui batas harian yang disarankan.
- Minuman Manis
Soda, jus kemasan, dan minuman berenergi mengandung gula tambahan yang tinggi. Jika dikonsumsi bersama mie instan, kombinasi ini bisa memperburuk risiko obesitas, sindrom metabolik, hingga diabetes tipe 2. Ini adalah perpaduan yang sangat tidak disarankan, khususnya bagi mereka yang rentan terhadap gangguan metabolisme.
- Minuman Beralkohol
Kandungan alkohol bersifat diuretik, menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Saat dikombinasikan dengan makanan tinggi garam seperti mie instan, risiko dehidrasi meningkat. Gejala seperti lemas, sakit kepala, hingga tekanan darah drop bisa terjadi.
- Telur Mentah atau Setengah Matang
Meskipun telur sering dijadikan topping mie, pastikan telur benar-benar matang. Telur mentah berpotensi mengandung bakteri Salmonella, yang bisa menyebabkan diare, demam, dan kram perut. Anak-anak dan ibu hamil sebaiknya sangat menghindari konsumsi telur yang tidak matang sempurna.
- Mie dan Saus Ekstra Pedas
Beberapa produk mie instan dengan level pedas ekstrem telah ditarik dari peredaran di sejumlah negara karena dianggap membahayakan. Kandungan capsaicin tinggi bisa menyebabkan nyeri perut, mual, muntah, hingga lonjakan tekanan darah. Jika ingin makan mie pedas, pastikan tidak berlebihan.
- Tambahan MSG dan Saus Kedelai
Mie instan sudah mengandung MSG dalam bumbunya. Menambahkan lebih banyak MSG atau saus kedelai bisa memperparah gejala seperti sakit kepala, jantung berdebar, dan wajah memerah pada individu yang sensitif. Selain itu, ini memperbesar asupan sodium secara signifikan.
Bukan berarti Anda harus berhenti makan mie instan. Kuncinya ada di cara penyajian. Cobalah menambahkan sayur-sayuran segar seperti bayam, sawi, brokoli, atau wortel. Gunakan sumber protein sehat seperti ayam rebus, tahu, atau telur yang matang sempurna. Kurangi penggunaan bumbu instan dan pilih air putih atau teh tawar sebagai minuman pendamping.
Mie instan bisa tetap menjadi pilihan praktis dan lezat selama Anda bijak dalam mengonsumsinya. Hindari kombinasi dengan makanan dan minuman tinggi garam atau gula, serta pilih tambahan yang lebih sehat. Dengan begitu, kenikmatan mie instan tak harus mengorbankan kesehatan jangka panjang.