detak.co.id OPINI – Pantai Utara Kabupaten Tangerang (Pantura) memiliki peran penting dalam ekosistem, sosial, dan ekonomi daerah. Namun, ancaman abrasi, kerusakan lingkungan, dan konflik tata ruang akibat pembangunan masif, seperti proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), memunculkan dilema besar antara pembangunan dan keberlanjutan. Ahmed Zaki Iskandar, mantan Bupati Kabupaten Tangerang, mengangkat isu ini sejak 2014 dan memberikan pandangan yang positif serta konstruktif untuk masa depan Tangerang yang lebih baik.
*PERMASALAHAN LINGKUNGAN :
Abrasi dan Penataan Pesisir Pantai
Abrasi yang melanda Pantura sejak lama telah mengancam keberlangsungan ekosistem pesisir. Pagar-pagar bambu yang sudah ada sejak lama dari tahun 2014 pada saat beliau melakukan survei terjun langsung kelokasi laut dan bisa juga dilihat dari foto udara pada saat lepas landas Bandara Soekarno- Hatta disebutkan oleh Zaki menjadi saksi upaya lokal untuk meminimalisir dampaknya. Namun, pendekatan ini tidak cukup jika tidak diimbangi dengan langkah komprehensif, seperti rehabilitasi mangrove dan pengelolaan pesisir yang berkelanjutan.
*ISU SOSIAL: PERUBAHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT LOKAL
Hilangnya garis pantai akibat abrasi, pendangkalan tempat tambat perahu dan kerusakan ekosistem hutan mangrove berdampak langsung pada kehidupan masyarakat pesisir. Nelayan yang selama ini bergantung pada laut kehilangan akses terhadap sumber daya alam mereka. Perubahan tata ruang juga mengancam keberlangsungan tradisi dan kearifan lokal. Namun, Zaki melihat peluang untuk menjadikan masyarakat pesisir bagian dari solusi, seperti melalui program pemberdayaan berbasis ekowisata atau usaha kecil yang mendukung pemulihan lingkungan.
*ASPEK EKONOMI:
Pembangunan yang Seimbang
Ahmed Zaki Iskandar menyadari bahwa pembangunan seperti PIK 2 dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui investasi, pajak, dan lapangan kerja baru. Namun, ia menekankan pentingnya memastikan bahwa pembangunan ini tidak dilakukan dengan mengorbankan lingkungan dan masyarakat lokal. Harapannya adalah adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, pengembang, dan masyarakat untuk menciptakan pembangunan inklusif yang berkelanjutan.
Harapan Konstruktif Ahmed Zaki Iskandar
Sebagai orang Tangerang dan mantan Bupati, Ahmed Zaki Iskandar memiliki harapan besar terhadap kemajuan daerah tanpa harus merugikan pihak mana pun. Harapan-harapannya antara lain:
- PEMULIHAN EKOSISTEM PESISIR:
Zaki berharap program rehabilitasi ekosistem pesisir, seperti penanaman kembali mangrove dan pembangunan infrastruktur penahan abrasi yang ramah lingkungan, menjadi prioritas. Upaya ini tidak hanya melindungi garis pantai tetapi juga memperbaiki kualitas hidup masyarakat pesisir. - KOLABORASI MULTIPIHAK:
Menurut Zaki, pembangunan harus melibatkan seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, pengembang, akademisi, hingga masyarakat. Ia mendorong adanya dialog terbuka untuk menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak. “Kita harus membangun Tangerang secara inklusif. Jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan, baik masyarakat pesisir maupun lingkungan,” ujar Zaki. - EKONOMI YANG BERKEADILAN:
Zaki berharap pemerintah daerah mendorong program pemberdayaan masyarakat pesisir. Misalnya, pengembangan ekowisata berbasis konservasi yang melibatkan nelayan setempat, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan manfaat dari sumber daya alam tanpa harus kehilangan identitas mereka sebagai penjaga ekosistem pantai. - TRANSPARANSI TATA RUANG:
Salah satu perhatian Zaki adalah pentingnya memastikan bahwa seluruh pembangunan dilakukan sesuai dengan regulasi tata ruang dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Ia berharap pemerintah pusat dan daerah bersikap transparan dalam pengelolaan lahan reklamasi dan memastikan tidak ada pelanggaran hukum terkait penerbitan sertifikat HGB. - KOMITMEN PADA KEBERLANJUTAN:
Zaki mengingatkan bahwa pembangunan yang tidak ramah lingkungan hanya akan membawa keuntungan jangka pendek tetapi mengorbankan masa depan Tangerang. Ia berharap ada komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menjadikan Tangerang sebagai daerah maju, namun tetap menjaga warisan alamnya.
KESIMPULAN :
Tangerang sebagai Contoh Pembangunan Berkelanjutan
Ahmed Zaki Iskandar percaya bahwa Kabupaten Tangerang memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang maju secara ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan atau masyarakat. Transformasi Pantura harus dilihat sebagai peluang untuk menunjukkan bahwa pembangunan dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan. Harapan Zaki adalah agar Pantai Utara Tangerang menjadi kawasan percontohan dalam mengelola konflik antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, sehingga membawa manfaat nyata bagi semua pihak.
Penulis: Akhwil.SH ( Praktisi Hukum & Aktivis)
Narsum : Ahmed Zaki Iskandar