KOTA SERANG, detak.co.id – Berdasarkan Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Jumat (1/11/2024) yang dipaparkan oleh Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar, pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,94 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,61. Inflasi bulan ke bulan (m-to-m) sebesar 0,14 persen, dan inflasi tahun kalender (year to date/ y-to-d) sebesar 0,93 persen.
Pada Oktober 2024, seluruh kota IHK di Provinsi Banten yang berjumlah 5 Kabupaten/Kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Cilegon sebesar 2,37 persen dengan IHK sebesar 106,36. Inflasi terendah di Kabupaten Pandeglang sebesar 1,10 persen dengan IHK sebesar 104,68.
Secara umum, terjadi kenaikan harga berbagai komoditas di bulan Oktober 2024. Adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,68 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,52 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,53 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,58 persen; kelompok transportasi sebesar 0,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,32 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,63 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,96 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,97 persen. Sementara itu satu kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2024, antara lain: emas perhiasan, kopi bubuk, nasi dengan lauk, Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Putih Mesin (SPM), bawang putih, kue kering berminyak, minyak goreng, Sigaret Kretek Tangan (SKT), bubur, gula pasir, mobil, upah asisten rumah tangga, dan bakso (mentah). Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai merah, bensin, tomat, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, cabai rawit, telur ayam ras, tempe, telepon seluler, ketimun, pepaya, bayam, daging sapi, ikan bandeng/ikan bolu, wortel, detergen cair, beras, daging ayam ras, dan tutup kepala/topi.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,52 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,16 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,01 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,09 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,52 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen.
Pada inflasi bulan ke bulan, dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Banten bulan Oktober 2024 sebesar 0,14 persen. Ada kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,45 menjadi 105,61. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: emas perhiasan, daging ayam ras, bawang merah, tomat, mobil, Sigaret Kretek Mesin (SKM), soto, Sigaret Putih Mesin (SPM), air kemasan, bubur kacang hijau, kopi bubuk, sepatu pria, telur ayam ras, ayam goreng, dan perbaikan ringan kendaraan. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Oktober 2024, antara lain: bensin, jengkol, cabai merah, kentang, telepon seluler, petai, mukena, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan bandeng/ikan bolu, pembersih lantai, ikan nila, melon, detergen cair, dan ampela hati ayam. (Zal)