detak.co.id TANGERANG — Badan Kepegawaian dan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dimintai waspadai peserta siluman PPPK tahap kedua,hal tersebut dikatakan Retno Juarno salah satu aktivis kebijakan
Publik dari (Lembaga Swadaya Masyarakat) LSM Kompak, Retno mengatakan bahwa dari informasi yang berkembang ada tenaga honorer yang belum dua tahun, tapi mengikuti seleksi PPPK.
” Karena saya mendapatkan informasi ada tenaga honorer di salah satu Dinas yang baru sekitar 6 bulan masuk honorer, namun tetap mengikuti seleksi PPPK tahap kedua,”terang H Retno.
Secara aturan yang tertuang di dalam KemenpanRB nomorn347 pasal 30 hurup C, yang berbunyi penentuan pelamar yang lulus seleksi sebagaimana dimaksud pada diktum kedua puluh sembilan, diberlakukan secara berurutan bagi, (a) eks TahK tahap kedua dua, (b) pegawai yang terdaftar dalam pangkalan data (database) tenaga non – ASN, pada BKN dan aktif bekerja pada instansi pemerintah, (c) pegawai yang aktif bekerja pada instansi pemerintah paling sedikit dua tahun terakhir secara terus menerus.
“Jadi BKPSDM harus benar – benar memverifikasi data secara aktual, Karena bisa saja surat perintah ( SP) dari kepala OPD direkayasa, dengan membuat tanggal dimundurkan, padahal masuk kerja peserta tersebut dibawah dua tahun,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia ( BKPSDM) Kabupaten Tangerang Dinilai Gagal Dalam memperjuangkan tenaga honorer K2 yang berstatus R2 dan Tenaga Honorer Non ASN yang terdata didata Base BKN.
Hal tersebut dikatakan H Retno Juarno Ketua LSM KOMPAK Kabupaten, menurut dia, saat ini di Kabupaten Tangerang masih terdapat sejumlah tenaga honorer K2 yang berstatus R2 dan Tenaga Honorer Non ASN yang terdata didata Base BKN tidak padahal secara kemampuan anggaran di Kabupaten Tangerang jumlah pendapatan asli daerah (PAD) sangat besar.
“Kami berharap agar Bupati dan Sekda Kabupaten Tangerang mengevaluasi kinerja BKPSDM, karena pada saat perencanaan tidak cermat dalam menentukan jumlah formasi sehingga banyak pelamar yang gagal tes,” terang Retno.