detak.co.id, TANGSEL-Pengendara roda dua maupun roda empat atau lebih yang biasa melintas di ruas Jalan Sumatra, Jombang Rawalele – Lengkong Gudang, dipastikan tak lagi merasa was-was ketika melewati jembatan Kali Angke yang menjadi penghubung lalulintas dari wilayah Jombang menuju BSD Serpong.
Struktur jembatan kali Angke yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu itu, kondisinya sekarang sudah mulai mengalami kerusakan. Selain itu, dimensi yang ada pada jembatan tersebut dinilai sudah kurang ideal.
Kepala Bidang Bina Marga pada DSDABMBK Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ahmad Fatullah mengatakan, panjang jembatan kali Angke akan mengalami penambahan dari kondisi yang ada saat ini.
“Sekarang itu bentangnya kita panjangin, yang tadinya cuma 10 meter jadi 17 meter panjangnya. Terus ketinggiannya kita naikin jadi 1,5 meter,” kata Fatullah di Serpong, Selasa (27/8/2024).
Kendati begitu, jembatan yang baru digarap hampir tiga mingguan ini, tidak mengalami penambahan lebar jalan. Karena, tanah yang ada di sekitaran jembatan kali Angke merupakan lahan milik warga.
“Lebar jembatan kurang lebih tujuh meteran dan ngak ada tambahan pelebaran. Kita ngak ada anggaran pembebasan untuk lahan pelebaran jembatan,” ungkapnya.
Pembangunan jembatan yang akan memakan waktu selama 6 bulan ini, ditargetkan selesai pada Desember 2024. Adapun biaya yang digunakan untuk pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 3 miliar lebih.
“Intinya pembangunan jembatan kali Angke ini untuk kenyamanan pengguna jalan yang melewati ruas jalan disitu,” beber Fatullah.
Kondisi jalan menuju jembatan tol yang berada tak jauh dari jembatan kali Angke, juga akan dinaikan menjadi lebih landai. Sebab, kondisi jalan yang menanjak itu, kerap membuat kendaraan, terutama kendaraan truk pengangkut bahan bangunan terperosok sebelum sampai di jembatan tol jalan Suamtera.
Akibat yang ditimbulkan, para pengendara yang melewati jalan tersebut harus mengalami kemacetan lantaran muatan bahan bangunan yang di angkut mobil truk, tumpah ruah memenuhi badan jalan.
“Nanti kita buat sedikit lebih landai. Ada peninggian jalan sekitar 1 – 1,5 meter lagi. Disitu juga nanti akan di pasang rambu-rambu dan lampu PJU (penerang jalan umum),” pungkasnya.
Sementara agar lalulintas pengendara tetap lancar, pihak DSDABMBK membangun jembatan alternatif disebelah jembatan lama yang tengah dilakukan pembongkaran. Sejumlah warga setempat, ikut turun membantu mengatur kendaraan yang antri melewati jembatan alternatif tersebut.