Internasional

Donald Trump Cabut Kebijakan Era Joe Biden dan Umumkan Langkah Kontroversial di Hari Pertama Kepresidenan

9
×

Donald Trump Cabut Kebijakan Era Joe Biden dan Umumkan Langkah Kontroversial di Hari Pertama Kepresidenan

Sebarkan artikel ini

detak.co.id Dunia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung mengambil sejumlah langkah besar di hari pertama masa jabatannya. Trump mencabut 78 perintah eksekutif yang dikeluarkan pendahulunya, Joe Biden, termasuk kebijakan yang mendukung kesetaraan ras serta upaya memerangi diskriminasi terhadap komunitas gay dan transgender.

Selain itu, Trump juga memutuskan untuk menarik kembali Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris dan keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tempat AS sebelumnya menjadi salah satu donatur terbesar. Langkah ini menuai perhatian luas.

“Banyak pendukung Trump yang skeptis terhadap organisasi internasional, jadi langkah ini merupakan sinyal awal untuk kelompok pemilih tersebut,” ujar J. Miles Coleman, seorang analis politik dari Universitas Virginia.

Langkah besar lain yang diambil Trump adalah mengumumkan keadaan darurat imigrasi di perbatasan AS-Meksiko. Dalam pidatonya, Trump menyebut langkah ini untuk menghentikan apa yang ia sebut sebagai “invasi” imigran ilegal dari Amerika Selatan.

“Arus masuk imigran ilegal akan segera dihentikan, dan kami akan memulai proses deportasi jutaan imigran kriminal ke negara asal mereka,” tegas Trump dalam pidato pelantikannya pada Senin (20/1).

Sebagai presiden, Trump memanfaatkan perintah eksekutif untuk menyusun kerangka kerja bagi lembaga federal tanpa perlu persetujuan Kongres. Namun, kebijakan ini masih memerlukan prosedur panjang sebelum benar-benar diterapkan. Sebagai contoh, penarikan diri dari WHO membutuhkan waktu satu tahun untuk berlaku.

“Banyak perintah eksekutif memerlukan peninjauan lebih lanjut sebelum berdampak langsung pada masyarakat,” kata Aimee Ghosh, ahli hukum pemerintah.

Langkah lain yang memicu perdebatan adalah keputusan Trump untuk memberikan pengampunan kepada hampir 1.600 terpidana kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021. Langkah ini jarang dilakukan pada hari pertama seorang presiden menjabat.

“Pengampunan biasanya dilakukan menjelang akhir masa jabatan,” ujar Ghosh. “Namun, mengingat janji kampanye Trump, langkah ini tidak mengejutkan.”

Dengan berbagai keputusan kontroversial di hari pertama, Trump menunjukkan bahwa prioritas pemerintahannya akan berfokus pada isu-isu yang telah lama menjadi agenda kampanyenya, meski tak lepas dari kritik tajam.