Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Hasil Tes Urine: 9 Tenaga Honorer Pemkab Serdang Bedagai Positif Narkoba

56
×

Hasil Tes Urine: 9 Tenaga Honorer Pemkab Serdang Bedagai Positif Narkoba

Sebarkan artikel ini

detak.co.id I SERDANG BEDAGAI – Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) kembali dikejutkan dengan temuan positif narkoba pada sejumlah tenaga honorer. Setelah sebelumnya lima orang tenaga honorer Dinas Perhubungan dan dua orang Satpol PP dipecat akibat terbukti mengonsumsi narkoba.

Kali ini hasil tes urine mendadak di aula Sultan Serdang pada Senin (10/2/2025) lalu mengungkapkan bahwa sembilan orang tenaga honorer lainnya juga positif narkoba.

Tes urine yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Serdang Bedagai ini merupakan upaya lanjutan Pemkab Sergai untuk memastikan kebersihan lingkungan kerja di jajaran instansi pemerintah. Penjabat Sekretaris Daerah (Sekdakab) Serdang Bedagai, Rusmiani Purba, membenarkan bahwa hasil tes urine menunjukkan sembilan tenaga honorer dinyatakan positif narkoba.

“Informasi awal secara lisan ada 9 orang yang positif,” ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Rabu (12/2/2025).Meskipun hasil tes ini telah terungkap, Rusmiani menegaskan bahwa sanksi yang akan diterima oleh tenaga honorer tersebut akan diserahkan kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, sesuai dengan perjanjian kerja yang berlaku. “Untuk sanksi tegas terhadap tenaga honorer yang positif narkoba, kami serahkan kepada OPD masing-masing sesuai perjanjian kerja mereka,” jelas Rusmiani.

Namun, Rusmiani tidak merinci lebih lanjut mengenai siapa saja yang terlibat atau rincian lebih lanjut terkait jenis narkoba yang dikonsumsi oleh para tenaga honorer tersebut.

Informasi didapat dari dinas Kesehatan, hasil tes urine menunjukkan bahwa sembilan orang tersebut terdeteksi mengonsumsi narkoba jenis sabu dan ganja. Kebijakan Pemkab Serdang Bedagai yang tegas terhadap penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja ini diharapkan dapat memberikan efek jera.

Meskipun tampaknya masih banyak tenaga honorer yang merasa tidak takut dengan ancaman pemecatan. (ap).