Daerah

Jelang Bulan Ramadan, Pj Gubernur Banten A Damenta Ajak Kepala Daerah Jaga Stabilitas Harga dan Ketersedian Bahan Pangan

11
×

Jelang Bulan Ramadan, Pj Gubernur Banten A Damenta Ajak Kepala Daerah Jaga Stabilitas Harga dan Ketersedian Bahan Pangan

Sebarkan artikel ini

detak.co.id SERANG – Penjabat (Pj) Gubernur Banten A Damenta ajak Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten untuk terus berupaya menekan angka inflasi, memastikan stabilitas harga dan ketersedian bahan pangan. Terlebih, sebentar lagi memasuki bulan Ramadan.

Hal itu disampaikan A Damenta usai memimpin Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah se-Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (9/1/2025).

Dijelaskan, Provinsi Banten rutin menggelar Rakorda TPID dalam pengendalian inflasi. Rakorda kali ini sekaligus menindaklanjuti tinjauan lapangan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian beberapa waktu lalu di Kota Tangerang. “Kita harus pastikan seluruh Kabupaten/Kota untuk dapat menekan angka inflasi,” ucap A Damenta.

Dirinya juga mengimbau Kepala Daerah se-Provinsi Banten untuk turun ke lapangan memastikan stabilitas harga dan ketersediaan sejumlah komoditas pangan.

“Karena sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Kita harus mengantisipasi itu. Pada tahun 2025 ini berdekatan antara Natal dan Tahun Baru dengan Lebaran,” katanya.

A Damenta mengajak kepada pemerintah Kabupaten/Kota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang menjadi aset daerah. Untuk dapat ditanami sejumlah komoditi, seperti yang dilakukan oleh Pemkot Serang dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten.

“Tadi saya tekankan ke Kabupaten/Kota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang tidur untuk dihidupkan kembali, kita mau replikasi projek ini ke Kabupaten/Kota yang lain. Lantaran tanah kita subur dan bagus,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala BI Perwakilan Provinsi Banten Ameriza Ma’ruf Moesa menyampaikan berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, terdapat sejumlah indikasi kenaikan harga komoditas cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras dan daging ayam ras di awal tahun 2025.

“Oleh karena itu pengawasannya ditingkatkan, kemudian meningkatkan operasi pasar dan pasar murah. Dan dalam jangka menengah tentunya kita berupaya untuk meningkatkan produksi dengan membangun cluster-cluster untuk cabai, bawang dan lainnya,” ujarnya.

Selanjutnya, ia menuturkan pada tahun 2024 lalu BI Perwakilan Provinsi Banten melaksanakan program pilot project budidaya bawang di kota Serang. Dan pada Januari 2025 ini telah memasuki masa panen.

“Produktivitasnya satu hektar itu yang biasanya 7 ton sekarang bisa 9 ton, kebetulan harganya juga lagi bagus. Jadi meningkatkan kesejahteraan petani. Kita juga mengharapkan bisa direplikasi di Kabupaten/Kota lain khususnya untuk cabai dan bawang,” pungkasnya.