detak.co.id I BATU BARA – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Serdang Bedagai (Sergai), Usman Effendi Sitorus, mengungkapkan rasa kecewa mendalam terkait insiden yang terjadi pada pertandingan antara PS Pemkab Sergai dan PS Sania Putra. Pada Turnamen Inalum 2025, yang berlangsung pada Jumat (24/1/2025) di Lapangan Utama Tanjung Gading.
Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Laga yang seharusnya menjadi ajang kompetisi sportif tersebut tercoreng dengan sejumlah keputusan kontroversial dari wasit Suci Effendy.
Usman, yang hadir bersama Manajer PS Pemkab Sergai, Daemawan, menilai bahwa tindakan tersebut tidak hanya merugikan timnya, tetapi juga mencederai prinsip-prinsip sportivitas yang seharusnya dijunjung tinggi dalam turnamen sebesar ini.
“Saya sangat kecewa. Turnamen sebesar ini seharusnya menjunjung tinggi profesionalisme. Namun, beberapa keputusan wasit sangat tidak masuk akal dan merugikan tim kami,” tegas Usman.
Ia khususnya menyoroti insiden saat salah satu pemain PS Pemkab Sergai menerima kartu merah setelah terjatuh akibat benturan dengan pemain PS Sania Putra. Menurutnya, dari rekaman yang dimiliki, terlihat jelas bahwa kejadian tersebut tidak seharusnya berujung pada kartu merah.
Tidak hanya mengkritik keputusan wasit, Usman juga mempertanyakan kinerja panitia penyelenggara. Ia meminta agar evaluasi menyeluruh dilakukan untuk menjaga integritas turnamen yang sudah terkenal bergengsi ini.
“Kalau hasil pertandingan sudah ditentukan sebelumnya, buat apa mengundang tim peserta? Kami datang ke sini dengan persiapan maksimal untuk bermain secara sportif, bukan untuk dipermainkan,” ujarnya dengan nada kesal.
Usman mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan bukti rekaman yang menunjukkan adanya dugaan pelanggaran dalam pertandingan tersebut. Bukti-bukti tersebut akan segera dilaporkan ke PSSI dan Asosiasi Kabupaten (Askab) untuk ditindaklanjuti.
“Kami berharap PSSI dan Askab segera mengambil tindakan. Jika insiden semacam ini dibiarkan, bagaimana kita bisa membangun regenerasi pemain yang berkualitas?” tambah Usman.
Ketua KONI Sergai tersebut juga menekankan pentingnya menjaga reputasi Turnamen Inalum yang selama ini dikenal sebagai ajang prestisius.
“Turnamen ini memiliki reputasi besar. Jangan sampai tercoreng hanya karena tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Evaluasi menyeluruh sangat diperlukan,” pungkas dia.
Di sisi lain, Fariz, perwakilan panitia Turnamen Inalum 2025, membantah tuduhan kecurangan yang diarahkan pada penyelenggara. Ia menegaskan bahwa seluruh pemain PS Sania Putra telah diverifikasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Dari hasil verifikasi kami, semua pemain PS Sania Putra sudah memenuhi persyaratan. Jika pihak PS Pemkab Sergai merasa ada pelanggaran, kami terbuka untuk menerima bukti dan klarifikasi,” ujarnya.
Fariz juga menyatakan bahwa panitia akan menyerahkan proses evaluasi pertandingan kepada pengawas dan pihak yang berwenang untuk mengambil keputusan lebih lanjut.(ap