detak.co.id TANGERANG – Sudah sejak lama, masyarakat nelayan di wilayah Kronjo Kabupaten Tangerang mengeluhkan pendangkalan sungai Cipasilian yang menjadi akses utama nelayan beraktifitas di laut Jawa Pesisir Kronjo.
Dari penelusuran, pendangkalan sungai itu menyebabkan nelayan kesulitan beraktifitas melaut dan menghambat lalu lintas pelayaran. Para nelayan memerlukan kondisi air pasang agar bisa berlayan dengan lancar.
Udin, salah satu nelayan Kronjo mengatakan, para nelayan sudah seringkali mengusulkan agar lumpur di Sungau Cipasilian dikeruk. Tapi hingga kini tak pernah terealisasi.
“Kalau air sungai sedang surut, kapal kita sering kandas. Jadi, kalau air pasang baru lancar,” katanya, Minggu 20 Oktober 2024.
Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tangerang Chaerus Gama membenarkan bahwa dirinya kerap mendapat keluhan nelayan atas pendangkalan sungai.
“Kami juga sudah beberapa kali sampaikan masalah ini ke pihak instansi terkait. Kami berharap, Pemkab Tangerang segera menormalisasi sungai Cipasilian dengan mengeruk lumpur agar akses pelayaran di Kronjo menjadi lancar,” katanya.
Di sisi lain, keberadaan puluhan kapal rusak yang dibiarkan di pinggir sungai oleh pemiliknya juga mengganggu lalu lintas pelayaran. Sebab, bangkai-bangkai kapal yang “diparkir” ini membuat alur sungai Cipasilian jadi sempit. Para nelayan khawatir hal ini memicu kecelakaan apalagi kondisi sungai Cipasilian jika malam minim sarana penerangan.