Opini

Perebutan Kursi Bupati Tangerang: Pertarungan Kubu Perubahan vs Kubu Status Quo

41
×

Perebutan Kursi Bupati Tangerang: Pertarungan Kubu Perubahan vs Kubu Status Quo

Sebarkan artikel ini

(Oleh : Junaidi Rusli wartawan senior dan pemerhati politik)

OPINI, detak.co.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Pemilihan Bupati Tangerang yang akan datang menjadi ajang pertarungan sengit antara dua kekuatan politik utama, yakni kubu perubahan yang diwakili oleh pasangan Zulkarnain-Leru dan kubu status quo yang terpecah antara pasangan Rasyid Maesal-Intan dan Mad Romli-Irvansyah.

Persaingan ini, bukan hanya tentang siapa yang akan memimpin, tetapi juga tentang arah masa depan Kabupaten Tangerang.

Pada kubu Perubahan, harapan untuk “Masa Depan Baru”
pasangan Zulkarnain-Leru membawa agenda perubahan yang segar, menawarkan visi pembangunan yang lebih inklusif, transparan, dan berbasis pada partisipasi warga.

Zulkarnain, yang dikenal sebagai sosok aktivis sosial, berasal dari masyarakat kebanyakan, kemudian menjadi Ketua Pemuda Pancasila (PP) dan juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Tangerang, wadahnya berhimpun bagi pengusaha di wilayah Kabupaten Tangerang. Iya telah membangun reputasi sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Bersama Leru, sosok yang dikenal sebagai tokoh muda progresif jika nantinya pasangan ini menjadi pemenang, maka Leru adalah salah satu generasi milenial (baca gen Z) yang menjadi rekor sendiri sebagai salah satu pemimpin paling muda dalam sejarah terbentuknya pemerintah Kabupaten Tangerang jika nanti pasangan ini dipilih masyarakat.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati ini menekankan pentingnya reformasi dalam pelayanan publik, akses pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kampanyenya, Zulkarnain menekankan pentingnya mengakhiri praktik politik lama yang dinilainya tidak lagi relevan dengan tuntutan zaman. Menurutnya, Kabupaten Tangerang membutuhkan pemimpin yang mampu mendobrak status quo dan membawa perubahan yang nyata, bukan hanya janji-janji kampanye. Mereka mengusung platform anti-korupsi dan desentralisasi kekuasaan ke tingkat desa, yang dianggap bisa mempercepat pembangunan daerah. Zulkarnain-Leru memberikan angin segar perubahan dengan program-program mereka seperti ; BPJS gratis, pendidikan gratis, tunjangan guru ngaji dan honor perangkat desa.

Di sisi lain, kubu Status Quo tampaknya menitikberatkan pada kontinuitas dan stabilitas. Bahkan, pada
kubu status quo justru terbagi menjadi dua kekuatan besar, yakni pasangan Rasyid Maesal-Intan dan Mad Romli-Irvansyah. Keduanya adalah representasi dari kekuatan politik lama yang selama ini memegang kendali di Kabupaten Tangerang. Rasyid Maesal, dengan pengalamannya yang panjang di birokrasi dan politik lokal terakhir jabatan Rasyid Maesal adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang menawarkan stabilitas dan keberlanjutan program-program yang telah berjalan. Bersama Intan, mereka menjanjikan percepatan pembangunan infrastruktur serta keberlanjutan proyek-proyek besar yang telah dicanangkan oleh pemerintahan sebelumnya. Namun, menjadi pertanyaan masyarakat, karena banyaknya permasalahan kemiskinan hampir di semua wilayah Tangerang, jalan-jalan rusak, serta belakangan kasus korupsi RSUD Tigaraksa yang kemudian di SP3-kan oleh Kajari Tigaraksa menjadi catatan buruk bagi masyarakat buat pasangan Rasyid Maesal-Intan sudah menjadi rahasia umum. Bahwa Intan adik dari Bupati sebelumnya (Ahmed Zaki Iskandar) yang ingin tetap mencengkramkan kukunya di Tangerang, walau Zaki sendiri sudah menjadi Ketua DPD Golkar Jakarta sampai mengorbankan Ketua DPD Golkar Mad Romli, sehingga sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang Mad Romli malah maju sebagai kandidat calon bupati melalui partai PDIP.

Sementara itu, pasangan Mad Romli-Irvansyah. yang juga berasal dari lingkaran kekuasaan lama, berfokus pada narasi keberlanjutan pembangunan dan peningkatan ekonomi melalui investasi besar-besaran di sektor industri dan pariwisata. Mad Romli, sebagai petahana, mengklaim bahwa dirinya telah memahami seluk-beluk pemerintahan Kabupaten Tangerang dan mampu melanjutkan berbagai proyek pembangunan yang sudah berjalan. Sementara Irvansyah berasal dari partai PDIP yang selama lima tahun PDIP mendudukkan Wakilnya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Tangerang. Belakangan kubu Mad Romli-Irvansyah mengklaim sebagai kubu perubahan. Padahal, masyarakat tahu bahwa sebelum menjadi Wakil Bupati Tangerang sebelumnya Mad Romli juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tangerang bersama Zaki sebagai Bupati nya.

Status Quo vs Perubahan: Apa yang Dibutuhkan Tangerang?

Pilkada ini menjadi momen penting bagi masyarakat Kabupaten Tangerang untuk memilih antara kontinuitas atau perubahan. Di satu sisi, kubu status quo menawarkan stabilitas, pengalaman, dan keberlanjutan program-program yang sudah ada. Namun, di sisi lain, kubu perubahan mengajukan tawaran untuk membawa angin segar dan memberantas stagnasi yang dianggap telah menghambat kemajuan daerah.

Pertanyaan besarnya adalah apakah Kabupaten Tangerang siap untuk perubahan? Pasangan Zulkarnain-Leru mewakili semangat reformasi, namun tantangan terbesar mereka adalah menghadapi kekuatan mapan yang sudah memiliki akar kuat di birokrasi dan politik lokal. Sementara itu, meskipun kubu status quo menawarkan stabilitas, ada kekhawatiran bahwa memilih mereka berarti mempertahankan sistem lama yang kurang adaptif terhadap perubahan zaman.

Perebutan kursi Bupati Tangerang ini bukan hanya tentang siapa yang akan memimpin, tetapi juga tentang masa depan kabupaten yang semakin kompleks dengan perkembangan ekonomi dan demografi yang pesat. Warga Tangerang harus mempertimbangkan apakah mereka menginginkan perubahan radikal yang ditawarkan Zulkarnain-Leru, atau merasa lebih nyaman dengan stabilitas yang dijanjikan oleh kubu status quo.

Pada akhirnya, pilihan ada di tangan rakyat Tangerang. Namun, satu hal yang pasti, hasil Pilkada ini akan menentukan arah Kabupaten Tangerang selama lima tahun ke depan, apakah akan tetap berada di jalur lama, ataukah siap memasuki era baru yang lebih dinamis. (Red)