Daerah

Polisi Diminta Usut Kecelakaan Maut di Pekalongan

4
×

Polisi Diminta Usut Kecelakaan Maut di Pekalongan

Sebarkan artikel ini

detak.co.id TANGERANG — Kepolisian Resort Pekalongan Diminta untuk mengusut kecelakaan lalulintas yang menimpa korban asal Balaraja Tangerang di Jalan Bojonglarang  Pekalongan Jawa Tengah pada Sabtu (19/10/2204), permintaan tersebut dikatakan keluarga korban Nawawi kepada Waka media  Rabu (23/10/2024).

” Kami dari pihak keluarga, agar Kepolisian Resort Pekalongan meminta untuk mengusut kecelakaan maut yang menimpa kakak saya hingga meninggal dunia,”terang Nawawi.

Nawawi mengatakan, atas informasi dari penumpang yang mengalami luka ringan bahwa, beberapa kali bus mengalami masalah saat dijalan diantaranya adalah panasnya radiator bus tersebut, selain itu truk yang diduga belum menguasai Medan, sehingga keluarga menduga adanya kelalaian dari sopir yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia.

” Kami berharap agar pemilik bus bertanggung jawab juga karena sampai saat ini sampai malam ke empat pemilik bus belum memberikan bantuan apa – @0@ kepada keluarga korban.”tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kecelakaan lalu lintas merenggut belasan korban, dua diantaranya meninggal dunia, Kedua korban suami istri tersebut bernama H Iyus dan hj Adah, satu sopir seluruh korban berasal dari Kampung Tegal Lame Desa Tobat Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang, sementara 1 orang pemotor meningal merupakan warga Pekalongan. Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (19/10/2024) viral di media sosial dan group WhatsApp, korban mengalami kecelakaan usai menghadiri resepsi pernikahan di Wonosobo, Atas kejadian tersebut, keluarga korban merasa terpukul.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (19/10/2024), di Jalan Raya Bojonglarang, Kabupaten Pekalongan, Sabtu Sore (19/10). Bus dengan nomor polisi A 7558 ZA itu berpenumpang 32 ditambah 3 kru bus.
korban dengan menumpangi bus, melaju cepat di tempat kejadian perkara ( TKP), saat melintas, ada motor yang menyalip dari arah berlawanan, sopir bus pun tidak bisa mengendalikan kendaraannya, kemudian membuang ke kiri bahu jalan, beruntung ada pembatas jalan, bus kemudian oleng dan terguling ke kiri jalan.