detak.co.id, JAKARTA – Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa ponsel milik remaja MAS (14), pembunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ada hal-hal ‘aneh’ pada ponsel siswa kelas X SMA itu.
“Jadi dari kasus yang terjadi kemarin, kemudian dari penyidik sudah membuka isi HP. Itu yang mungkin harus kita cari di dalamnya apa saja dan menjadi barang bukti tentunya,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi,dikutip etikcom Rabu (4/12/2024).
Nurma menyampaikan pemeriksaan terhadap ponsel dimaksudkan untuk mencari petunjuk yang mungkin ada kaitannya dengan motif pembunuhan. Akan tetapi, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan file yang janggal di ponsel MAS.
“Di dalamnya, di HP, yang jelas tidak ada yang aneh. Ada foto, kemudian video-video yang lucu-lucuan saja,” katanya.
“Jadi tidak ada yang janggal di mata penyidik. Jadi aplikasi yang lain-lain tidak ada. Jadi pure anak ini belajar, banyak pelajaran-pelajaran yang dibukanya setiap hari,” sambungnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, tidak ada hal-hal yang menyimpang pada ponsel remaja MAS.
“Ponsel sudah dibuka, sementara ini masih belum ditemukan hal-hal yang menyimpang,” kata Ade Idnal saat dihubungi detikcom, Senin (2/12).
Ade Idnal mengatakan pihaknya akan mendalami motif pembunuhan dengan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor). Pemeriksaan melibatkan psikolog, sekaligus untuk mengetahui kondisi kejiwaan MAS.
“Nanti dari hasil asesmen psikolog anak yang akan menjelaskan kenapa yang bersangkutan bisa sampai tega dan nekat melakukan hal tersebut dan membuka motifnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ade Idnal mengungkapkan keseharian MAS. Menurutnya, MAS anak yang penurut dan bersikap santun terhadap orang tuanya.
“Perilaku yang bersangkutan santun dan penurut sama orang tua,” kata Ade Idnal.
Saat ditanya apakah MAS memiliki kecanduan game online, Ade Idnal mengatakan MAS cenderung jarang bermain game online dan malah senang melukis.
“Jarang bermain game online, yang bersangkutan senang melukis dan mendengar lagu di YouTube,” imbuhnya.
Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, dini hari. Dalam kejadian itu, ayah MAS berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) tewas, sementara ibunya, AP (40) mengalami luka tusuk dan masih dirawat di rumah sakit.
Belum jelas apa motif MAS membunuh keluarganya sendiri. Namun, dari hasil interogasi sementara, ia mengaku mendapatkan ‘bisikan meresahkan’.