detak.co.id, Gaya Hidup – Buat kamu yang sering memilih menyendiri dan mager buat bersosialisasi, ada kabar buruk nih! Ternyata, hidup kesepian dan kurangnya interaksi sosial bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan otak. Bahkan, sebuah studi menemukan bahwa kesepian bisa membuat otak menjadi lambat dalam memproses informasi dan meningkatkan risiko demensia atau penyakit lupa-lupa ingatan hingga 27%.
Bukan cuma itu, kesepian juga bisa bikin otak kamu menyusut, terutama di bagian hipokampus, yang sangat penting untuk memori dan proses belajar. Jika bagian otak ini mengecil, kemampuan berpikir dan mengingat pun akan menurun. Semakin sering kamu mengurung diri, semakin besar kemungkinan otakmu jadi lebih lambat dan mudah lupa.
Menurut Dr. Andrew Sommerland dari University College London, berbicara dan berinteraksi dengan orang lain itu ibarat vitamin untuk otak. Saat kita ngobrol, jutaan neuron di otak aktif, menciptakan koneksi kognitif yang membantu menjaga otak tetap tajam. Selain itu, interaksi sosial juga terbukti bisa meningkatkan suasana hati dan mencegah stres berlebihan.
“Ketika kita ngobrol, otak bekerja lebih aktif, kita mengenali wajah, mengingat sejarah seseorang, dan berpikir tentang pertanyaan relevan yang bisa ditanyakan. Ini semua jadi latihan buat otak,” kata Sommerland, dikutip dari South China Morning Post.
Lebih lanjut, kesepian bukan hanya soal rasa hampa di hati, tapi juga berdampak langsung pada struktur otak. Studi menunjukkan bahwa orang yang sering merasa kesepian cenderung mengalami penyusutan di bagian hipokampus, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan otak untuk menyimpan memori dan belajar hal baru.
Yang lebih parah, kesepian sering kali dikaitkan dengan depresi, yang juga merupakan faktor utama penurunan kognitif. Jika sering merasa kesepian, otak kita jadi lebih lamban, gampang lupa, dan sulit fokus.
Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan otak dan mental agar tetap tajam? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
- Mulai dari Hal Sederhana
Cobalah lebih sering berbicara dengan keluarga, teman, atau bahkan sekadar menyapa tetangga. Interaksi kecil ini sudah cukup untuk menstimulasi otak. - Ikut Komunitas atau Hobi Baru
Bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan minat kamu, seperti olahraga, musik, game, atau sekadar nongkrong bareng teman-teman lama, bisa jadi cara yang menyenangkan untuk bersosialisasi. - Kurangi Overthinking & Keluar dari Zona Nyaman
Seringkali, rasa malas bersosialisasi muncul karena kita terlalu banyak berpikir. Cobalah untuk lebih terbuka dan santai saat bersosialisasi. - Manfaatkan Teknologi
Jika kamu tidak bisa bertemu langsung, gunakan video call atau chat untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat.
Meskipun waktu sendiri itu penting, jangan sampai kamu terisolasi. Otak kita butuh tantangan dan stimulasi dari interaksi sosial agar tetap sehat dan tajam. Jadi, mulai sekarang, yuk lebih aktif bersosialisasi! Gak perlu jadi ekstrovert, cukup mulai dengan ngobrol santai dan lebih terbuka dengan lingkungan sekitar. Ingat, hidup gak cuma tentang diri kamu sendiri, tapi juga tentang hubungan dengan orang lain!