Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Tanggul Sungai Jebol di Pematang Kuala Sergai, Air Laut Genangi Sawah dan Jalan Desa

5
×

Tanggul Sungai Jebol di Pematang Kuala Sergai, Air Laut Genangi Sawah dan Jalan Desa

Sebarkan artikel ini

detak.co.id,  SERDANG BEDAGAI – Tanggul sungai di Desa Pematang Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, jebol dan mengakibatkan air laut masuk ke areal persawahan warga.

Peristiwa ini menimbulkan dampak serius terhadap pertanian, terutama sawah yang ditanami padi berusia muda.

Suroto, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai, mengatakan air asin yang menggenangi sawah sangat merugikan petani.

“Berdampak negatif bagi sawah, karena air asin dapat membunuh tanaman padi yang masih berumur 10 hari, dan tentu akan berdampak pada hasil panen,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini petani hanya mengandalkan air tawar dari aliran Sungai Bogak Besar, namun pasokannya belum mencukupi.

“Kebutuhan air berasal dari sungai Bogak Besar hanya mampu memenuhi sekitar 40 persen dari total areal persawahan,” ujar Suroto.

Kepala Desa Pematang Kuala, Ramlan, menyebut jebolnya tanggul di Dusun 3 sudah terjadi cukup lama. Saat air laut pasang besar, tidak hanya sawah yang terendam, namun juga badan jalan.

“Sudah lama jebol, sekitar 10 meter panjangnya. Air laut masuk ke sawah dan menggenangi jalan desa,” ucapnya, Selasa (29/4/2025).

Untuk sementara, pihak desa telah menggunakan dana desa untuk menyewa alat berat dalam upaya menambal tanggul yang jebol.

“Penanganan sementara tidak maksimal, tapi bisa bertahan beberapa bulan. Kami berharap BWS II Sumatera Utara atau Dinas PUTR Serdang Bedagai segera turun tangan untuk perbaikan menyeluruh,” harap Ramlan.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Serdang Bedagai, Johan Sinaga, mengatakan pihaknya tidak memiliki anggaran untuk langsung memperbaiki tanggul tersebut, namun siap meminjamkan alat berat.

“Silakan pihak desa menyurati dinas, kami punya alat berat yang bisa dipinjam pakai untuk perbaikan tanggul,” jelas Johan.

Masyarakat berharap perbaikan permanen dapat segera dilakukan agar aktivitas pertanian dan transportasi warga tidak semakin terganggu. (ap).