detak.co.id, PAPUA – Pendakian di Gunung Carstensz, Mimika, Papua Tengah, berujung duka setelah dua pendaki kehilangan nyawa akibat cuaca buruk. Korban dalam tragedi ini adalah Lilie Wijayanti Poegiono, yang dikenal sebagai “Mamak Pendaki”, serta Elsa Laksono.
Selain dua korban meninggal, tiga pendaki lainnya sempat dalam kondisi kritis namun berhasil diselamatkan. Mereka adalah Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni.
Kronologi Kejadian
Salah satu pendaki yang selamat, Indira Alaika, membagikan kronologi tragedi tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @indiraalika, pada Minggu (2/3). Ia menyebutkan bahwa pada Jumat, 28 Februari 2025, saat mereka dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz, cuaca memburuk dengan hujan salju, hujan deras, serta angin kencang. Akibat kondisi ekstrem ini, beberapa pendaki mengalami hipotermia, termasuk dirinya.
Indira, Alvin, dan Saroni yang berada di Summit Ridge akhirnya berhasil diselamatkan keesokan harinya oleh Tim Penyelamat I, yang terdiri dari tiga pemandu internasional: Tashi, Garret, dan Ben. Setelah diberikan pertolongan pertama, seperti penggantian pakaian, asupan isotonik, makanan, serta obat-obatan, mereka kemudian dibawa turun ke base camp Yellow Valley dengan selamat.
Sementara itu, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono yang berada di Teras II tidak mampu bertahan dan meninggal dunia akibat hipotermia pada Sabtu, 1 Maret 2025. Jenazah keduanya ditemukan oleh salah satu pemandu bernama Octries, sebelum akhirnya dievakuasi oleh Tim Penyelamat II.
Upaya Penyelamatan
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha, membenarkan kejadian tragis ini. “Benar ada dua pendaki (perempuan) asal Jakarta dan Kota Bandung meninggal dunia karena mengalami hipotermia,” ujarnya kepada Antara, Minggu (2/3).
Sebelumnya, rombongan pendaki berjumlah 20 orang berangkat dari base camp Yellow Valley menuju Puncak Carstensz pada pukul 04.00 WIT. Rombongan ini terdiri dari tujuh pendaki Indonesia, termasuk penyanyi Fiersa Besari, enam pendaki asing, pendaki Taman Nasional Lorentz, serta lima pemandu. Para pendaki sudah menjalani aklimatisasi dan latihan teknis selama dua hari sebelum pendakian.
Namun, cuaca buruk menyebabkan lima pendaki terjebak di Carstensz saat perjalanan turun. Salah satu pemandu, Nurhuda, yang pertama kali melaporkan kejadian ini, juga mengalami hipotermia tetapi berhasil mencapai base camp untuk meminta bantuan. Tim penyelamat segera dikerahkan untuk mengevakuasi para pendaki yang terjebak.
Evakuasi jenazah Lilie Wijayanti Poegiono dilakukan pada Minggu, 2 Maret 2025, sekitar pukul 02.07 WIT. Sementara, jenazah Elsa Laksono baru dapat dievakuasi ke RSUD Mimika pada pagi harinya, Senin, 3 Maret 2025, sekitar pukul 06.10 hingga 09.26 WIT. Kedua jenazah kini telah diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, menuju Jakarta.
Ungkapan Duka dari Operator Pendakian
PT Tropis Cartenz Jaya, selaku operator pendakian Gunung Carstensz, menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini. Dalam unggahan di akun Instagram @tropik_adventure, mereka menulis:
“Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025, dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju base camp Lembah Kuning. Kedua wanita hebat ini, yang merupakan klien dari agen operator Indonesian Expeditions, telah berhasil mencapai puncak setinggi 4.884 mdpl pada 28 Februari 2025. Semoga keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi kepergian ini.”
Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya yang selalu mengintai dalam pendakian gunung, terutama di medan ekstrem seperti Carstensz Pyramid. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi pendaki lain untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi cuaca tak terduga di ketinggian.