detak.co.id, BOGOR — Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan rasa senangnya ketika banyak fasilitas ruang publik yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor seperti taman yang digunakan komunitas untuk kegiatan positif, salah satunya membaca.
“Menurut saya membaca adalah investigasi paling berharga, karena itu jangan pernah sia-sia atau ragu kalau membeli buku. Saya merasa senang bisa hadir karena ketika di taman banyak orang yang membaca itu merupakan tren positif yang bisa menjadi mainstream dan membuat orang bangga tidak hanya bagi pribadi, tapi bisa menular kepada orang lain,” kata Bima Arya dalam acara Bogor Book Party yang digelar Komunitas Indonesia Book Party Chapter Bogor (IBP) di Bogor Creative Center (BCC), Minggu (18/2/2024).
Dia menyampaikan, membaca buku bersama komunitas merupakan kegiatan yang penting dan ini adalah mimpinya ketika membangun tempat-tempat nyaman, seperti Taman Ekspresi, Taman Sempur, Taman Heulang, Taman Peranginan, BCC dan lainnya.
“Targetnya itu kurang lebih seperti ini,” ujarnya.
Kepada para anggota Indonesia Book Party Chapter Bogor, Bima Arya menuturkan bahwa buku itu jangan ‘dimakan’ sendiri karena akan bahaya jika salah tafsir dari banyak perspektif dan banyak imajinasi yang ada di dalam buku. Buku yang sering dibaca harus relevan dengan konteks atau dinamika yang sedang terjadi.
Dalam membaca ditegaskan Bima Arya, harus seimbang antara fiksi dan non fiksi. Dengan membaca buku fiksi akan melatih rasa dan imajinasi, sementara non fiksi berkaitan dengan perspektif, pemikiran, motivasi yang bisa membuat pembacanya tetap menjejak di bumi.
“Kalau terlalu sering baca buku fiksi akan membuat seperti hidup di dunia lain. Untuk itu membaca buku fiksi dan non fiksi harus seimbang,” ungkap Bima Arya.
Terakhir Bima Arya menyampaikan banyak anak muda yang banyak membaca tapi tidak memiliki empati sosial. Sebaliknya yang suka gaul tidak pernah baca buku yang bisa berdampak logikanya tidak kuat, tidak bisa fokus.
“Kalau kita suka baca, aktif organisasi dan bisa menyeimbangkan semua, maka akan membentuk karakter. Pengalaman adalah guru terbaik, tapi yang lebih top adalah learning from other people experience is the best guard, karena setiap orang memiliki kemampuan berbeda dalam menjalani pengalaman. Gagal atau suksesnya seseorang adalah pembelajaran yang berharga. Dengan membaca buku biografi tokoh kita bisa mempelajari pengalamannya dalam meraih kesuksesan,” kata Bima Arya yang hadir didampingi Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati dan Kepala Diarpus Kota Bogor, Rudiyana.
Koordinator Indonesia Book Party Chapter Bogor, Bakti Setia Legawa menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas yang baru terbentuk pada 14 Januari 2024 ini dimaksudkan untuk memfasilitasi orang-orang yang senang atau hobi membaca maupun yang senang menulis.
Indonesia Book Party Chapter Bogor berawal dari Jakarta Book Party. Untuk setiap kegiatan yang rutin dilaksanakan, agenda terdiri dari kegiatan silent reading selama 40 menit, dilanjut sharing session selama satu jam lebih, kemudian menyampaikan isi dan hasil membaca dan surprise activity diisi game.
“Harapan ke depan lebih banyak masyarakat yang tahu komunitas Bogor Book Party dan kita juga berkeinginan untuk memfasilitasi para penulis lokal yang potensinya tidak kalah dan belum berani dalam mempublish hasil karyanya karena terkendala banyak hal,” kata Bakti.
Ke depan Bogor Book Party akan masuk ke sekolah guna mengedukasi, menyosialisasikan dan menyampaikan bahwa membaca itu penting dan bagian dari investasi masa depan.“Bahkan Rasulullah pertama kali mendapat wahyu adalah iqra atau membaca,” ungkapnya.
Tesa Dwi Saputra, salah seorang penulis menambahkan, Bogor Book Party menjadi ruang bagi semua untuk bisa membaca dengan lebih leluasa bersama orang-orang yang memiliki frekuensi sama.
“Selain itu sebagai penulis saya berupaya menumbuhkan literasi melalui tulisan dan mengedukasi masyarakat untuk membaca. Saat ini Indonesia Book Party sudah hadir di 27 daerah seluruh Indonesia,” katanya.(Prokompim).