Gaya HidupNasional

HPSN 2024, Operasi Semut dan LAZNAS Yatim Mandiri Clean Up di Bundaran HI

242
×

HPSN 2024, Operasi Semut dan LAZNAS Yatim Mandiri Clean Up di Bundaran HI

Sebarkan artikel ini
dok. Operasi Semut ID

detak.co.id, JAKARTA – Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Kominitas Operasi Semut ID bekerja sama dengan LAZNAS Yatim Mandiri menggelar serangkaian aksi kepedulian terhadap sampah di ruang publik.

Lokasi kegiatan berada di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Sudirman – Thamrin Jakarta. Aksi bebersih dilakukan di sekitaran Jalan Sudirman Thamrin, melibatkan 25 anak yatim dhuafa dari Sanggar Belajar Quran dan Genius Yatim Mandiri, serta 25 relawan gabungan dari Komunitas Operasi Semut ID dan Relawan Kemandirian (Rekan) Jakarta.

Sebagai informasi, Setiap tahun Indonesia memperingati HPSN yang jatuh pada tanggal 21 Februari. Momentum ini tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya penanganan sampah, tetapi juga sebagai kenangan akan peristiwa memilukan yang terjadi 19 tahun yang lalu di TPA Leuwi Gajah, Cimahi, Jawa Barat.

Peristiwa tersebut melibatkan ribuan ton sampah yang longsor dan mengubur hidup-hidup 157 warga di dua kampung sekitar TPA. Kejadian ini menjadi titik tolak penting untuk meningkatkan kesadaran akan manajemen sampah di Indonesia, terutama dalam menghadapi tumpukan sampah yang melebihi kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kegiatan dimulai dengan sambutan dan briefing, dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih (Clean Up), edukasi, dan games tentang pilah sampah,” Kata Apriyanto Project leader Operasi Semut ID, Minggu (25/2/2024).

“Anak-anak yatim dhuafa dengan antusias mengikuti kegiatan tersebut, dari sambutan awal hingga sortir sampah yang dilakukan langsung oleh mereka. Ini tidak hanya menjadi aksi membersihkan lingkungan, tetapi juga memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik,” lanjutnya.

Pada akhir kegiatan, Komunitas Operasi Semut ID merayakan ulang tahunnya yang ke-2. Tiup lilin dilakukan sebagai simbolis doa dan harapan agar komunitas ini terus berkembang, serta menebar manfaat positif bagi masyarakat.

Adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanganan sampah dapat terus meningkat, sehingga kejadian tragis seperti di TPA Leuwi Gajah tidak akan terulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *